Sabtu, 10 Februari 2018

Menakjubkan, Inilah Pengaruh Bacaan Al-Qur’an Pada Tubuh Manusia




Dr Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan di Hospital Besar Florida, Amerika Syarikat, berjaya membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Quran, seorang Muslim, sama ada mereka berbahasa Arab ataupun tidak, mampu merasakan perubahan fisiologi yang sangat besar.
Penurunan tekanan, kesedihan, memperolehi ketenangan jiwa, menangkis pelbagai jenis penyakit, merupakan pengaruh yang boleh dirasakan oleh orang-orang yang menjadi subjek kajiannya.
Penelitiannya disokong dengan bantuan alat elektronik terbaru untuk mengesan tekanan darah, denyutan jantung, ketahanan otot dan ketahanan kulit terhadap aliran elektrik.
Dari hasil ujiannya, dia membuat kesimpulan, bacaan Al-Quran mampu mempengaruhi sehingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Persidangan Perubatan Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan hingga 97% bagi mereka yang mendengarkannya.
Kesimpulan hasil ujian tersebut diperkuatkan lagi oleh kajian Muhammad Salim yang diterbitkan Universiti Boston. Subjek kajiannya telah dijalankan terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri daripada 3 orang lelaki dan 2 orang wanita.
Kelima-lima orang tersebut sama sekali tidak memahami bahasa Arab dan mereka juga tidak diberi tahu bahawa yang akan diperdengarkan adalah ayat Al-Quran.
Kajian yang dilakukan sebanyak 210 kali terbahagi dua sesi, iaitu membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Quran.
Kesimpulannya, responden mendapat ketenangan sehingga 65% ketika mendengar bacaan Al-Qur’an dan hanya 35% ketika mendengar bahasa Arab yang bukan dari ayat Al-Quran.
Malah, Al-Quran juga memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada seorang bayi. Perkara tersebut didedahkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Kaunseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997.
Menurut kajian beliau, bayi yang berusia 48 hari yang diperdengarkan kepadanya ayat-ayat Al-Quran dari tape recorder menunjukkan respon tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan nikmat yang besar kita mempunyai Al-Quran. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya juga memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita.
Jika mendengar muzik klasik boleh mempengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ​​) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu. Selain IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an juga mempengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
Maha Benar Allah yang telah berfirman; “Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang”. QS Ar-Ra’d ayat 28.
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.

Inilah Pekerjaan Terbaik Menurut Hadits Nabi




Manakah pekerjaan terbaik bagi seorang muslim? Apakah berdagang lebih utama dari lainnya? Ataukah pekerjaan terbaik tergantung dari keadaan tiap individu? Ada yang pernah bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ  عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ
“Wahai Rasulullah, mata pencaharian (kasb) apakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad 4: 141, hasan lighoirihi)
Pekerjaan yang Thoyyib
Kasb yang dimaksud dalam hadits di atas adalah usaha atau pekerjaan mencari rizki. Asy Syaibani mengatakan bahwa kasb adalah mencari harta dengan menempuh sebab yang halal.
Sedangkan kasb thoyyib, maksudnya adalah usaha yang berkah atau halal. Sehingga pertanyaan dalam hadits di atas dimaksudkan ‘manakah pekerjaan yang paling diberkahi?
Kita dapat mengambil pelajaran penting bahwa para sahabat tidak bertanya manakah pekerjaan yang paling banyak penghasilannya. Namun yang mereka tanya adalah manakah yang paling thoyyib (diberkahi).
Sehingga dari sini kita dapat tahu bahwa tujuan dalam mencari rizki adalah mencari yang paling berkah, bukan mencari manakah yang menghasilkan paling banyak.
Karena penghasilan yang banyak belum tentu barokah. Demikian penjelasan berharga dari Syaikh ‘Abdullah bin Sholih Al Fauzan dalam Minhatul ‘Allam, 6: 10.
Pekerjaan dengan Tangan Sendiri
Ada dua mata pencaharian yang dikatakan paling diberkahi dalam hadits di atas. Yang pertama adalah pekerjaan dengan tangan sendiri. Hal ini dikuatkan pula dalam hadits yang lain,
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ ، وَإِنَّ نَبِىَّ اللَّهِ دَاوُدَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
Tidaklah seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik dari makanan yang ia makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Karena Nabi Daud ‘alaihis salam dahulu bekerja pula dengan hasil kerja keras tangannya.” (HR. Bukhari no. 2072). Bahkan sebagaimana disebutkan dalam hadits ini, mencari kerja dengan tangan sendiri sudah dicontohkan oleh para nabi seperti Nabi Daud ‘alaihis salam.
Contoh pekerjaan dengan tangan adalah bercocok tanam, kerajinan, mengolah kayu, pandai besi, dan menulis. Demikian disebutkan dalam Minhatul ‘Allam karya Syaikh ‘Abdullah bin Sholih Al Fauzan, 6: 9.
Jual Beli yang Mabrur
Mata pencaharian kedua yang terbaik adalah jual beli yang mabrur. Kata Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan, jual beli yang mabrur adalah jual beli yang memenuhi syarat dan rukun jual beli, terlepas dari jual beli yang bermasalah, dibangun di atas kejujuran, serta menghindarkan diri dari penipuan dan pengelabuan. Lihat Minhatul ‘Allam Syarh Bulughil Maram, 6: 9.
Mana Saja Jual Beli yang Mabrur?
Sebagaimana dijelaskan di atas, jual beli mabrur adalah jika memenuhi syarat dan rukun jual beli. Apa saja syarat yang mesti diperhatikan?
Di antaranya adalah: 1- ridho antara penjual dan pembeli, 2- barang yang dijual mubah pemanfaatannya (bukan barang haram), 3- uang dan barang bisa diserahterimakan, 4- tidak ada ghoror (ketidakjelasan).
Adapun jual beli yang bermasalah adalah: 1- jual beli yang mengandung ghoror seperti jual beli dengan sistem ijon, 2- jual beli yang mengandung riba, 3- jual beli yang mengandung dhoror (bahaya) pada pihak lain seperti menimbun barang, 4- jual beli yang mengandung pengelabuan, 5- jual beli yang terlarang karena sebab lain seperti jual beli pada shalat jum’at, jual beli di lingkungan masjid dan jual beli barang yang digunakan untuk tujuan haram. Jual beli yang mabrur berarti harus meninggalkan jual beli yang bermasalah ini.
Perintah Giat Bekerja
Hadits yang kita kaji juga menunjukkan agar kita semangat dalam mencari nafkah dan bekerja dengan menempuh jalan yang halal. Perintah ini juga disebutkan dalam firman Allah,
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mulk: 15). Bahkan giat bekerja dalam rangka mencari nafkah adalah jalan yang ditempuh para nabi ‘alaihimush sholaatu was salaam. Sebagaimana disebutkan bahwa Nabi Daud mendapatkan penghasilan dari hasil keringat tangannya sendiri. Sedangkan Nabi Zakariya ‘alaihis salam bekerja sebagai tukang kayu. Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah menjadi pengembala kambing, bahkan pernah menjadi pedagang dengan menjualkan barang milik Khodijah radhiyallahu ‘anha.
Lantas Manakah Pekerjaan yang Terbaik?
Para ulama berselisih pendapat dalam hal ini. Imam Al Mawardi, salah seorang ulama besar Syafi’i berpendapat bahwa yang paling diberkahi adalah bercocok tanam karena tawakkalnya lebih tinggi.
Ulama Syafi’iyah lainnya yaitu Imam Nawawi berpendapat bahwa yang paling diberkahi adalah pekerjaan dengan tangan, dan bercocok tanam yang lebih baik dengan tiga alasan, yaitu termasuk pekerjaan dengan tangan, tawakkal seorang petani itu tinggi dan kemanfaatannya untuk orang banyak, termasuk pula manfaat untuk binatang dan burung.
Menurut penulis Taudhihul Ahkam, Syaikh ‘Abdullah bin ‘Abdurrahman Ali Bassam, pekerjaan terbaik adalah disesuaikan pada keadaan setiap orang. Yang terpenting adalah setiap pekerjaan haruslah berisi kebaikan dan tidak ada penipuan serta menjalani kewajiban yang mesti diperhatikan ketika bekerja.
Kita dapat berdalil dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ
Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan meminta tolonglah pada Allah, serta janganlah engkau malas” (HR. Muslim no. 2664). Dan ditambah lagi pekerjaan terbaik adalah yang banyak memberikan kemanfaatan untuk orang banyak.
Moga Allah memberi keberkahan pada usaha kita dalam mencari nafkah dan bekerja keras. Hanya Allah yang memberi taufik.
Sumber: rumaysho.com

Inilah Syahwat yang Disukai Para Nabi dan Ulama




Yaitu syahwat yang halal, jima’ dengan istri yang halal. Ini membuat pikiran sehat dan tenang, badan menjadi fresh dan lebih segar. Semoga para jomblo segera bisa mendapatkan jodoh dan dimudahkan, bisa mendapatkan “surga dunia yang halal”
Imam An-Nawawi rahimahullahu berkata,
اعلم أن شهوة الجماع شهوة أحبها الأنبياء و الصالحون, قالوا لما فيها من المصا لح الدينية و الدنيوية, و من غض البصر, و كسر الشهوة عن الزنا, و حصول النسل الذي تتم به عمارة الدنيا و تكثر به الأمة إلى يوم القيامة. قالوا: و سائر الشهوات يقسي تعاطيهم القلب, إلا هذه فإنها ترقق القلب
“ketahuilah bahwa syahwat jimak adalah syahwat yang disukai oleh para nabi dan orang-orang shalih.Mereka berkata, karena padanya terdapat berbagai mashalat agama dan dunia berupa menundukkan pandangan, meredam syahwat dari zina dan memperoleh keturunan yang dengannya menjadi sempurna bangunan dunia dan memperbanyak jumlah umat islam. Mereka berkata, semua syahwat bisa mengeraskan hati jika ditunaikan kecuali syahwat ini, karena bisa melembutkan hati.”
Tentu saja jika pemenuhannya pada tempat yang halal. dari Abu Dzar Al Ghifari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ »
“Hubungan badan antara kalian (dengan isteri atau hamba sahaya kalian) adalah sedekah. Para sahabat lantas ada yang bertanya pada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Wahai Rasulullah, apakah dengan kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu mendapatkan pahala?’ Beliau menjawab, ‘Bukankah jika kalian bersetubuh pada yang haram, kalian mendapatkan dosa. Oleh karenanya jika kalian bersetubuh pada yang halal, tentu kalian akan mendapatkan pahala’.”
Salah paham tentang “syahwat”
Tidak semua syahwat tercela, hanya saja kata yang terserap dalam bahasa indonesia menjadikan konotasi kata syahwat adalah kurang baik. Karena makan dan minum juga termasuk syahwat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
إِنَّ مِمَّا أَخْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِّ فِي بُطُونِكُمْ وَ فُرُوجِكُمْ وَمُضِلَّاتِ الْفِتَنِ
“Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamudan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan.”
Manfaat Jimak Secara Medis
Sepertinya hampir semua orang sudah tahu teorinya, Berikut manfaatnya.
1. Olah Raga
“Kegiatan s*ks adalah satu bentuk latihan fisik,’ kata Dr. Michael Cirigliano dari University of Pennsylvania School of Medicine. Berhubungan se*s tiga kali seminggu membakar sekitar 7.500 kalori dalam setahun, sama dengan berlari sejauh 75 mil.
2. Pernafasan Dalam
Beradu cinta meningkatkan kadar oksigen dalam sel, membantu organ-organ dan jaringan bekerja secara optimal.
3. Tulang dan Otot yang Kuat
“Semua kegiatan fisik meningkatkan testosteron,” kata Dr. Karen Donahey, Direktur Program Terapi s*ks dan Perkawinan di Northwestern University Medical Center, Chicago. Testosteron dipercaya membantu menguatkan tulang dan otot pria.
4. Kolesterol Lebih Rendah
Berhubungan se*s secara teratur dapat menurunkan kolesterol total dalam tubuh Anda dan meningkatkan keseimbangan rasio kolesterol baik dan jahat.
5. Pereda Nyeri
“Se*s dapat menurunkan tingkat nyeri artritis, nyeri badan dan sakit kepala,” kata Dr. Beverly Whipple, kepala American Association of Sex Educators, Counselors dan Therapists. Hormon yang dikeluarkan selama rangsangan s*ksual dan orgasme dapat menaikkan ambang nyeri.
6. DHEA Tanpa Suplemen
DHEA (dehydroepiandrosterone), hormon suplemen anti penuaan yang populer, dikeluarkan secara alami selama berhubungan badan. “Tepat sebelum orgasme dan ejakulasi,” kata Crenshaw, “DHEA melonjak hingga tiga sampai lima kali lipat biasanya.”
7. Perlindungan Prostat
Para peneliti berkata bahwa gangguan prostat dapat timbul atau memburuk karena tumpukan cairan dalam kelenjar. Ejakulasi teratur akan membuang cairan itu. Tetapi, jangan mengubah frekuensinya secara tiba-tiba karena justru dapat memicu gangguan prostat.
8. Pengurang Stres
“S*ks dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk mengurangi tingkat stres, ” tambah Donahey.
9. Menyatukan Hati
Sentuhan kasih sayang meningkatkan kadar oxytocin, “hormon penyatu hati.” Oxytocin adalah zat kimia peningkat hasrat yang dikeluarkan pituitari. Pelepasan oxytocin secara teratur dapat mendorong hubungan cinta yang lebih sering.
10. Hormon-hormon Alami
“Hubungan badan yang teratur dapat meningkatkan kadar estrogen wanita, menjaga jantungnya, dan membuat jaringan vaginanya tetap lentur,” kata Donahey.[4]
Oleh: Raehanul Bahraen
Sumber: muslimafiyah.com

Mengurai Lebih Dalam Arti dan Makna Surat Al-Ikhlas Beserta Terjemahannya




Surah al ikhlas diturunkan di kota Mekah sehingga dikatakan sebagai surat Makiyah. Surat al ikhlas menjadi pusat dalam ajaran substantif Islam yang mengajarkan tentang keesaan Tuhan.
Dalam kajian akademis, surat al ikhlas memiliki arti dan makna bahwa ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad adalah monoteistik (Tuhan esa), bukan politeistik (banyak Tuhan).
Oleh karena itu, arti dan makna surat al ikhlas beserta terjemahannya ini ditulis bertujuan untuk mengetahui secara hakiki tentang hakikat, arti dan makna surat al ikhlas agar bisa dimengerti umat Islam.
Dengan demikian, setiap kali umat muslim membaca bacaan surat al ikhlas, ia tahu arti beserta makna kandungan surat al ikhlas untuk kemudian diresapi di dalam hati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Surat al-Ikhlas Arab dan Latin
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
(Qul huwallahu ahad (1
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
(allahu somad (2
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
(lam yalid walam yulad (3
لَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌ
(walam yakun lahu kufuwan ahad (4
Keterangan:
Untuk bacaan surat al ikhlas pada bagian “walam yakun lahu kufuwan ahad” dalam ejaan bahasa Indonesia atau Arab yang benar berbunyi “walam yakullahu kufuwan ahad. Jadi, kata yakun lahu hanya sebagai ejaan dalam tulisan, sedangkan apabila dibaca berbunyi yakullahu.
Arti Terjemahan Surat al-Ikhlas
Qul huwallahu ahad
Artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad) bahwa Allah yang Maha Esa.”
Allahu somad
Artinya: adalah bahwa Allah merupakan tempat atau Tuhan untuk bergantung dari segala sesuatu yang ada di alam semesta.
Lam yalid walam yulad
Artinya: adalah Dia (baca: Allah) tidak beranak dan juga tidak diperanakkan.
walam yakullahu kufuwan ahad
Artinya: adalah bahwa tidak ada seorang (atau makhluk) pun yang setara (sebanding) dengan-Nya.
Makna Surat al-Ikhlas
Pada bagian ayat pertama yang berbunyi qul huwallahu ahad, Nabi Muhammad Saw sebagai penerima wahyu diminta oleh Allah untuk menyampaikan kabar kebenaran tentang Tuhan kepada segenap umat manusia di bumi bahwa Tuhan yang hakiki dan sejati bersifat esa.
Esa berarti tunggal atau satu sehingga Tuhan bukanlah dzat yang terdiri dari unsur-unsur yang membentuk menjadi satu, tetapi Tuhan itu sendiri adalah tunggal atau esa.
Hal ini dijelaskan oleh Ketua Center of Research and Development for Islamic Studies Islamcendekia.com Lismanto. “Dalam Islam yang termaktub dalam surat al ikhlas, Allah sebagai Tuhan umat Muslim bersifat esa.
Adapun teologi atau kajian sufi dalam Islam juga menyatakan hal yang sama tentang keesaan Tuhan. Bentuk lain dari Tuhan bukanlah wujud asli, melainkan manifestasi atau cerminan dari sifat-sifat Allah.
Misalnya, Nabi Muhammad adalah cerminan atau manifestasi sifat-sifat Allah di bumi untuk memberikan pengajaran dan menyampaikan kebenaran.
Ini bukan berarti Nabi Muhammad adalah Allah atau bagian dari unsur Allah, melainkan sekadar manifestasi. Dan, keduanya jelas berbeda,” tutur Lismanto kepada redaksi Islamcendekia.com.
Pada bagian ayat kedua, makna dari Allahu samad adalah bahwa tidak ada satu tempat pun untuk bersandar, berserah diri, memohon, dan bergantung kecuali Allah Swt.
Jadi, jika ada umat muslim yang di dalam hatinya meyakini dzat atau makhluk lain untuk menyerahkan segala urusan dan menyandarkan diri kepada selain Allah, maka ia bukan lagi seorang Muslim karena Islam melalui surat al ikhlas mengajarkan bahwa Allah lah satu-satunya tempat bergantung, bertawakal dan memohon.
Ayat kedua dalam surah al ikhlas ini secara makna kandungannya hampir sama atau bahkan serupa dengan kandungan makna Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir.
Pada ayat ketiga, makna lam yalid walam yulad adalah bahwa nabi Muhammad diminta Allah untuk memberikan kabar kebenaran kepada manusia dan segenap alam semesta untuk mengetahui bahwa sesungguhnya Allah adalah Tuhan yang maha esa, tidak beranak, tidak memiliki anak, maupun tidak diperanakkan oleh dzat atau makhluk tertentu.
Makna lam yalid walam yulad mengandung arti dan makna yang sangat filosofis terkait dengan siapa sebenarnya eksistensi Tuhan.
Banyak di antara filosof yang memikirkan tentang eksistensi Tuhan seperti asal-usul Allah, anak siapakah Allah atau siapa anak Allah itu? Namun, di dalam surah al ikhlas ditegaskan bahwa Allah itu satu, tunggal, pencipta segala sesuatu, tidak beranak juga tidak merupakan anak dzat lain.
Sementara itu pada ayat terakhir, makna walam yakullahu kufuwan ahad artinya Allah sebagai Tuhan yang maha tinggi, yang maha merajai segala yang ada di alam semesta, baik dunia maupun akhirat tidak ada satu pun yang bisa setara dengan Allah sebagai Tuhan yang maha esa.
Demikian ulasan mengenai arti dan makna surat al ikhlas beserta terjemahannya lengkap. Pada prinsipnya, arti, makna, hakikat dan filosofi surat al ikhlas menjawab kegundahan filosofis manusia akan eksistensi Tuhan. Pertanyaan tentang eksistensi Tuhan sudah ada sejak zaman Yunani Kuno, bahkan sebelumnya.
Oleh karena itu, Islam yang datang pada sekitar tahun 500 masehi melalui surat al ikhlas mengajarkan dan memberikan petunjuk kebenaran kepada manusia bahwa Tuhan itu bersifat esa (satu), tempat bergantung segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, tidak beranak juga tidak diperanakkan, serta tidak ada satu mahkluk pun yang setara dan sebanding dengan Allah.
Sumber: islamcendekia.com

8 Alasan Mengapa Umat Islam Tidak Boleh Mengabaikan Sholat




Subuh kesiangan, Zuhur kerepotan, Ashar di perjalanan, Maghrib kecapekan, Isya ketiduran. Itulah potret umat Islam saat ini. Meski mayoritas di negeri ini muslim, namun realitanya, tak sedikit yang abai menjalankan syariatnya.
Bukankah shalat itu rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Karenanya Allah mewajibkannya bagi hamba-hamba-Nya untuk menegakkan shalat lima waktu dalam sehari.
Istilah “Islam KTP” sepertinya begitu dominan di kalangan umat Islam Indonesia. Salah satu rukun Islam yang diabaikan adalah menegakkan shalat. Padahal, shalat itu adalah tiangnya agama. Allah Swt berfirman,
… وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ …
“… dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya …” (QS. Al-Ahzab: 33).
Di ayat yang lain, Allah berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).
Tentu saja shalat, bukan sekedar menggugurkan kewajiban, tapi memahami esensinya. Sebagaimana firman-Nya,
… وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ …
“… dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar …” (QS. Al-Ankabut: 45).
Apa saja hikmah shalat, dan kenapa umat Islam tak boleh mengabaikan shalat. Berikut penjelasannya:
1. Sholat Sebagai Tiang Agama
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw bersabda: “Islam dibangun di atas lima pilar:  Syahadat bahwa tidak ada tuhan (yang hak) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji ke Baitullah, dan berpuasa di  bulan Ramadhan.”(HR. Bukhari Muslim).
Kata RasulullahSaw bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.” Maka tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan agama.
2. Amalan yang Pertama Kali Dihisab
Kenapa shalat itu tak boleh ditinggalkan? Karena shalat adalah amal yang akan ditanyai di hari perhitungan nanti. Dari Abu Hurairah ra berkata:
“Aku mendengar Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik ia benar-benar telah beruntung dan sukses. Dan jika shalatnya rusak benar-benar telah celaka dan merugi.” (HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).
Tidakkah kita merasa gemetar, saat ditanya tentang sudahkah kita shalat. Bagaimana kita menjawab pertanyaan saat dihisab kelak.
Apakah kita termasuk orang yang menegakkan shalat atau mengabaikannya.Tentu, kita tak ingin diri ini celaka, dan berakhir denganpenyesalan.
3. Mengangkat Derajat dan Diberi Kemudahan
Rasullullah Saw bersabda, “Hendaklah kamu memperbanyak sujud, sesungguhnya sujud satu saja karena Allah niscaya Allah mengangkat satu derajat dan Allah menghapus satukesalahanmu.” (HR Muslim).
Bukan hanya mengangkat derajat seseorang, tapi juga akan diberi kemudahan dan jalan keluar.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153).
Ibnu Katsir berkata, “Allah Taala menjelaskan bahwa sarana terbaik sebagai penolong dalam memikul musibah adalah kesabaran dan shalat. ”Karena itu shalat adalah sebaik-baik solusi dalam menghadapi berbagai macam cobaan dan kesulitan hidup. Karena tidak ada cara yang lebih baik dalam mendekatkan diri seseorang dengan Rabb-nya kecuali dengan shalat. Kata Rasulullah Saw: “Posisi paling dekat seorang hamba dengan Rabb-Nya adalah ketika dia sujud, maka perbanyak doa. (HR Muslim)
Ingat kisah Nabi Yunus as, ketika Allah menegurnya: “Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.(QS. ash-Shafât:143-144).
4. Pembatas Kafir dan Muslim
Tegas Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja maka dia kafir terang-terangan.” (HR.Ahmad). Dalam hadits yang lain, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya pembatasantara seseorang dengan  kekufuran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim dari Jabir).
“Perjanjian (yang membedakan) antara kami dan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa yang sengaja meninggalkannya maka ia telah menjadi kafir.” (HR. Ahmad)
5. Dijauhkan dari Syaitan
Imam Ali as berkata: “Jika seseorang berdiri melaksanakan shalat maka Iblis menghadap kepadanya sambil memandangnya dengan hasud karena melihat rahmat yang menyelimutinya.”
Itulah sebabnya, shalat mencegah perbuatan keji dan munkar. Namun, Imam Hasan al-Bashri rahimahullâh mengatakan:
“Wahai, anak manusia. Shalat adalah perkara yang dapat menghalangimu dari maksiat dan kemungkaran. Jika shalat tidak menghalangimu dari kemaksiatan dan kemungkaran, maka hakikatnya engkau belum shalat”.
6. Shalat Membuat Wajah Bercahaya
Tidak sama wajah orang shalat dan tidak shalat. Adapun“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. (Al Qiyamah:22) Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. (Al insan:11) Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.(Al Mutahaffifin:24).
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan..”(Yunus:26).
Sedangkan orang tidak shalat disebutkan, “Barangsiapa yang lalai daripada mengingatKu, maka baginya kehidupan yang sempit” .Dan wajah-wajah pada hariitu muram.” (Al Qiyamah:24).
7. Masuk Neraka Wail dan Saqar
Seharusnya kita bergetar ketika mendengar ayat ini. “Apakah yang memasukkan kamu kedalam (neraka) Saqar? “Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”.(QS al-Muddatstsir: 42-47).
Dari Jabir bin Abdillah,Rasulullah saw bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka barangsiapa yang meninggalkan shalatnya secara sengaja maka ia telah menghancurkan agamanya, dan barangsiapa meninggalkan waktu-waktunya maka ia akan memasuki Wail, dan Wail adalah sebuah lembah di neraka Jahannam sebagaimana Allah Swt berfirman: Maka Wail bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya” (QS. Al-Maa’uun: 4 dan 5).
8. Dikumpulkan Bersama Qarun dan Fir’aun
Orang yang meninggalkan shalat kelak pada hari kiamat akan dihimpun bersama dedengkot orang kafir, seperti: Qarun, Fir’aun, Hamman, dan Ubay bin Khalaf. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, dari Abdullah bin Amr bin al-‘Ash, Rasulullah Saw bersabda, 
“Siapa yang menjaga (shalat)nya, ia akan memperoleh cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Dan siapa yang tidak menjaganya, ia tidak akan punya cahaya, petunjuk, dan tidak selamat. Dan kelak pada hari kiamat ia akan bersama Qarun, Fir’aun, Hamman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad, Thabrani, dan Ibnu Hibban)
Itulah sebabnya Nabi Ibrahim as berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah Aku dan anak-cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. YaTuhan kami, perkenankanlah doaku”. (QS: Ibrahim: 40).
 Semoga kita termasuk hamba-Nya yang menegakkan shalat, dan takut dengan siksa-Nya di Yaumul Hisab (perhitungan) kelak. Masihkah kita mengabaikan shalat?
Sumber: islampos.com

Begini Cara Mengetes Apakah Didalam Tubuh Kita Ada Jin yang Mengganggu




Mungkin saja kita pernah alami perasaan ganjil dimana terkadang kita lihat seperti ada bayangan orang di tengah malam. Nada ganjil memanggil kita saat sedang sendiri.
Bunyi-bunyi aneh dan seumpamanya. Hal seperti itu mungkin saja berlangsung karena ada mahluk Allah yang lain di sekitar kita..
Tak dapat disangkal kalau di dunia ini kita hidup bercampur baur dengan mahluk Allah yang lain yg tidak dapat kita lihat yakni kelompok Jin.
Kadang-kadang ia tinggal bersama di rumah kita, tidak jadi masalah bila ia tidak mengganggu kehidupan kita. Tetapi adakalanya ia berada di dalam tubuh kita, sudah pasti ini dapat menyebabkan masalah pada kehidupan kita.
Jin yang menetap di dalam tubuh seorang dapat menyebabkan masalah serius seperti rasa sakit di bagian badan yg tidak dapat dideteksi dengan cara medis.
Sering punya mimpi jelek, mendengar bisikan bisikan yang menyuruh lakukan suatu hal. Kadang-kadang gampang emosi serta marah tak menentu, malas melaksanakan ibadah serta kerjakan shalat.
Susah memperoleh jodoh, senantiasa bernasib sial serta lain sebagainya. Butuh sekali bagi kita untuk mendeteksi apakah ditubuh kita ada mahluk jin yang menumpang atau tidak.
Mari kita coba untuk mendeteksinya :
Langkah 1
Dengarkan rekaman RUKYAH SYARIAH yang pada video bawah ini sampai tamat (20 menit) memakai headphone dengan volume yang kuat. Ayat yang di baca pada rekaman ini yaitu surat Al Fatihah, Surat Al Baqarah ayat 1-5, serta surat Al baqarah ayat 102 yang diulang lagi.
Langkah 2
Pejamkan mata serta janganlah turut bacaan ayat-ayat ini baik dimulut atau dihati.
Langkah 3
Cermati sesudah usai… Bila anda batuk, berpeluh-peluh, merasa mual, jantung berdegup kencang, merasa berdebar-debar, ada benda bergerak-gerak dibawah kulit, sendawa, mengantuk, pening serta menguap, jadi bisa di pastikan ada jin yang berdiam ditubuh anda.
Cari ustadz atau tempat rukyah syariah yang bisa menolong bersihkan jin itu dari badan anda. Dapat pula anda kerjakan dengan rukyah mandiri, dengan tingkatkan keimanan serta ketakwaan anda pada Allah.
Pada intinya Jin tidak mampu berdiam di dalam badan orang yang beriman serta bertawakkal seperti dijelaskan dalam surat An Nahl ayat 100.
Untuk Rukyah mandiri anda dapat juga memutar ayat ayat yang dipakai untuk mendeteksi jin tertulis diatas dengan cara berulang lagi. Mengerti serta resapi arti ayat itu.
Anda dapat dengarkan nada rekaman ayat itu sembari lihat terjemahannya sebagai berikut berikut ini. Hayati arti ayat itu sampai anda rasakan kontak dengan Allah penguasa alam semesta.
Rasakan getaran ilahi dari ayat yang anda dengar, sampai iman serta kepercayaan anda jadi tambah mantap. Insya Allah jin yang bersarang ditubuh anda bakal keluar dengan sendirinya.
Sumber: media-masa.com

8 Perkara Umat Islam, Jangan Abaikan Shalat

0
Subuh kesiangan, Zuhur kerepotan, Ashar di perjalanan, Maghrib kecapekan, Isya ketiduran. Itulah potret umat Islam saat ini. Meski mayoritas di negeri ini muslim, namun realitanya, tak sedikit yang abai menjalankan syariatnya. Bukankah shalat itu rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Karenanya Allah mewajibkannya bagi hamba-hamba-Nya untuk menegakkan shalat lima waktu dalam sehari.
Istilah “Islam KTP” sepertinya begitu dominan di kalangan umat Islam Indonesia. Salah satu rukun Islam yang diabaikan adalah menegakkan shalat. Padahal, shalat itu adalah tiangnya agama. Allah Swt berfirman, “Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.” (QS. Al-Ahzab: 33).
Di ayat yang lain, Allah berfirman,Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56). Tentu saja shalat, bukan sekedar menggugurkan kewajiban, tapi memahami esensinya. Sebagaimana firman-Nya, “Dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (Al-Ankabut: 45).
Apa saja hikmah shalat, dan kenapa umat Islam tak boleh mengabaikan shalat. Berikut penjelasannya:
1. Shalat sebagai Tiang Agama
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw bersabda: “Islam dibangun di atas lima pilar:  Syahadat bahwa tidak ada tuhan (yang hak) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji ke Baitullah, dan berpuasa di  bulan Ramadhan.”(HR. Bukhari Muslim).
Kata RasulullahSaw bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.” Maka tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan agama.
2. Amalan yang Pertama Kali Dihisab
Kenapa shalat itu tak boleh ditinggalkan? Karena shalat adalah amal yang akan ditanyai di hari perhitungan nanti. Dari Abu Hurairah ra berkata: “Aku mendengar Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik ia benar-benar telah beruntung dan sukses. Dan jika shalatnya rusak benar-benar telah celaka dan merugi.”(HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).
Tidakkah kita merasa gemetar, saat ditanya tentang sudahkah kita shalat. Bagaimana kita menjawab pertanyaan saat dihisab kelak. Apakah kita termasuk orang yang menegakkan shalat atau mengabaikannya.Tentu, kita tak ingin diri ini celaka, dan berakhir denganpenyesalan.
3. Mengangkat Derajat dan Diberi Kemudahan
Rasullullah Saw bersabda, “Hendaklah kamu memperbanyak sujud, sesungguhnya sujud satu saja karena Allah niscaya Allah mengangkat satu derajat dan Allah menghapus satukesalahanmu.” (HR Muslim).
Bukan hanya mengangkat derajat seseorang, tapi juga akan diberi kemudahan dan jalan keluar.  “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 153).
Ibnu Katsir berkata, “Allah Taala menjelaskan bahwa sarana terbaik sebagai penolong dalam memikul musibah adalah kesabaran dan shalat. ”Karena itu shalat adalah sebaik-baik solusi dalam menghadapi berbagai macam cobaan dan kesulitan hidup. Karena tidak ada cara yang lebih baik dalam mendekatkan diri seseorang dengan Rabb-nya kecuali dengan shalat. Kata Rasulullah Saw: “Posisi paling dekat seorang hamba dengan Rabb-Nya adalah ketika dia sujud, maka perbanyak doa. (HR Muslim)
Ingat kisah Nabi Yunus as, ketika Allah menegurnya: “Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.(QS. ash-Shafât:143-144).
4. Pembatas Kafir dan Muslim
Tegas Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja maka dia kafir terang-terangan.” (HR.Ahmad). Dalam hadits yang lain, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya pembatasantara seseorang dengan  kekufuran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim dari Jabir).
“Perjanjian (yang membedakan) antara kami dan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa yang sengaja meninggalkannya maka ia telah menjadi kafir.” (HR. Ahmad)
5. Dijauhkan dari Syaitan
Imam Ali as berkata: “Jika seseorang berdiri melaksanakan shalat maka Iblis menghadap kepadanya sambil memandangnya dengan hasud karena melihat rahmat yang menyelimutinya.”
Itulah sebabnya, shalat mencegah perbuatan keji dan munkar. Namun, Imam Hasan al-Bashri rahimahullâh mengatakan: “Wahai, anak manusia. Shalat adalah perkara yang dapat menghalangimu dari maksiat dan kemungkaran. Jika shalat tidak menghalangimu dari kemaksiatan dan kemungkaran, maka hakikatnya engkau belum shalat”.
6. Shalat Membuat Wajah Bercahaya
Tidak sama wajah orang shalat dan tidak shalat. Adapun“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. (Al Qiyamah:22) Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. (Al insan:11) Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.(Al Mutahaffifin:24).
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan..”(Yunus:26).
Sedangkan orang tidak shalat disebutkan, “Barangsiapa yang lalai daripada mengingatKu, maka baginya kehidupan yang sempit” .Dan wajah-wajah pada hariitu muram.”(Al Qiyamah:24).
7. Masuk Neraka Wail dan Saqar
Seharusnya kita bergetar ketika mendengar ayat ini. “Apakah yang memasukkan kamu kedalam (neraka) Saqar? “Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”.(QS al-Muddatstsir: 42-47).
Dari Jabir bin Abdillah,Rasulullah saw bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka barangsiapa yang meninggalkan shalatnya secara sengaja maka ia telah menghancurkan agamanya, dan barangsiapa meninggalkan waktu-waktunya maka ia akan memasuki Wail, dan Wail adalah sebuah lembah di neraka Jahannam sebagaimana Allah Swt berfirman: Maka Wail bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya” (QS. Al-Maa’uun: 4 dan 5).
8. Dikumpulkan Bersama Qarun dan Fir’aun
Orang yang meninggalkan shalat kelak pada hari kiamat akan dihimpun bersama dedengkot orang kafir, seperti: Qarun, Fir’aun, Hamman, dan Ubay bin Khalaf. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, dari Abdullah bin Amr bin al-‘Ash, Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang menjaga (shalat)nya, ia akan memperoleh cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Dan siapa yang tidak menjaganya, ia tidak akan punya cahaya, petunjuk, dan tidak selamat. Dan kelak pada hari kiamat ia akan bersama Qarun, Fir’aun, Hamman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad, Thabrani, dan Ibnu Hibban)
Itulah sebabnya Nabi Ibrahim as berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah Aku dan anak-cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. YaTuhan kami, perkenankanlah doaku”.(QS: Ibrahim: 40).
 Semoga kita termasuk hamba-Nya yang menegakkan shalat, dan takut dengan siksa-Nya di Yaumul Hisab (perhitungan) kelak. Masihkah kita mengabaikan shalat? []